5BERITA.COM, SRAGEN — Cuaca ekstrim seperti suhu tinggi, hujan deras berkepanjangan, dan angin kencang dapat berdampak pada kehidupan masyarakat Desa Jati, terutama dalam sektor pertanian dan kegiatan ekonomi lainnya.
Untuk mengantisipasi hal ini, Tim 1 KKN Universitas Diponegoro melakukan pemetaan peta bahaya cuaca ekstrim guna mengidentifikasi pola cuaca yang dapat mengganggu aktivitas warga.
Proses pemetaan ini dilakukan melalui pengumpulan data lapangan, pemanfaatan data dari InaRISK, wawancara dengan warga setempat, serta analisis pola cuaca yang sering terjadi di desa.
Hasil pemetaan ini kemudian diserahkan kepada perangkat desa sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan terkait kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrim.
Dengan adanya peta ini, informasi mengenai pola cuaca dan potensinya terhadap berbagai sektor kehidupan masyarakat dapat lebih terstruktur dan mudah dipahami, sehingga dapat mendukung perencanaan yang lebih baik.
Selain itu, pemetaan ini juga dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah dalam menyusun strategi penanganan bahaya cuaca ekstrim.
Dengan data yang lebih terperinci mengenai wilayah yang rentan, pemerintah desa maupun instansi terkait dapat merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran, seperti pengaturan jadwal tanam bagi petani, penyediaan infrastruktur pelindung, serta penyuluhan kepada masyarakat mengenai antisipasi cuaca ekstrim yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat dan perangkat desa, yang menyadari pentingnya pemetaan risiko cuaca dalam mendukung ketahanan desa.
Informasi yang diperoleh diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan serta perencanaan yang lebih tepat untuk menyesuaikan berbagai aktivitas dengan potensi perubahan cuaca.