5BERITA.COM, SERANG – Rumput laut merah semakin mendapatkan perhatian sebagai bahan baku utama dalam produksi karagenan, senyawa hidrokoloid yang memiliki banyak manfaat di berbagai industri. Karagenan yang diekstrak dari rumput laut merah seperti Kappaphycus alvarezii dan Eucheuma denticulatum telah menjadi bahan penting dalam industri pangan, farmasi, hingga kosmetik.
Menurut penelitian terbaru, Indonesia sebagai salah satu produsen utama rumput laut di dunia memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri karagenan. Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan bahwa produksi rumput laut nasional mencapai lebih dari 9 juta ton per tahun, dengan Sulawesi Selatan sebagai salah satu pusat produksi utama. Namun, sebagian besar rumput laut masih diekspor dalam bentuk mentah, sementara pengolahan lokal menjadi karagenan bernilai tinggi masih terbatas.
Karagenan merupakan polisakarida alami yang memiliki kemampuan sebagai pengental, penstabil, dan pembentuk gel. Dalam industri pangan, senyawa ini sering digunakan dalam produk susu, makanan beku, dan makanan olahan lainnya. Selain itu, karagenan juga banyak dimanfaatkan dalam bidang farmasi dan kosmetik. Senyawa ini sering digunakan dalam pembuatan kapsul obat, pasta gigi, dan produk perawatan kulit. Dengan meningkatnya permintaan global terhadap produk alami dan ramah lingkungan, karagenan dari rumput laut merah semakin diminati oleh industri internasional.
Meskipun memiliki potensi besar, industri rumput laut di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal pengolahan dan ekspor. Kurangnya fasilitas pengolahan modern serta rendahnya pemahaman pasar internasional menjadi hambatan utama. Para ahli menyarankan agar pemerintah dan pelaku industri berinvestasi lebih dalam infrastruktur pengolahan dan riset untuk meningkatkan nilai tambah produk rumput laut.
Dengan adanya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA), peluang ekspor karagenan ke Australia semakin terbuka lebar. Kolaborasi antara petani rumput laut, industri pengolahan, dan investor asing diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemeran utama dalam industri karagenan global.
Dengan potensi sumber daya yang melimpah dan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia berpeluang besar untuk menjadi pusat produksi karagenan dunia. Namun, perlu strategi yang tepat untuk mengoptimalkan rantai nilai, mulai dari budidaya hingga pemasaran global. Jika dikelola dengan baik, rumput laut merah tidak hanya akan menjadi komoditas ekspor unggulan, tetapi juga pilar penting bagi perekonomian nasional.
Referensi:
- Prajogo, D., Alam, J.F., Malina, A.C., Kasmiati, Alhaqqi, M.S and Mustafa, M.D. (2023). ‘Perdagangan Rumput Laut: Membuka Potensi Perdagangan Industri Rumput Laut Australia-Indonesia’, the Australia-Indonesia Centre.
Penulis: Arie Budiarto