Surabaya, 17 Desember 2024 – UPT. Taman Budaya Jawa Timur (TBJT) merupakan pusat kegiatan seni dan budaya. Selain itu TBJT juga menjadi salah satu daya tarik wisata budaya yang kerap kali dikunjungi oleh beberapa wisatawan. Dibalik TBJT yang mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung, ternyata ada peran dari beberapa Stakeholder dalam mengembangkan daya tarik wisata budaya ini.
UPT Taman Budaya Jawa Timur didirikan untuk melestarikan dan mempromosikan seni budaya di Jawa Timur. Sebagai lembaga yang berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Taman Budaya bertujuan untuk memberikan ruang bagi pertunjukan seni, pelatihan, serta pengembangan seni tradisional dan kontemporer. Sejarahnya terkait dengan upaya pemerintah daerah dalam mendorong kreativitas seni masyarakat serta meningkatkan apresiasi terhadap kebudayaan lokal. Taman Budaya menjadi pusat kegiatan seni budaya yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat.
Bapak Sanjoto selaku Ketua Dokbis (Dokumentasi dan Publikasi) TBJT mengatakan, Stakeholder yang terlibat dalam pengembangkan TBJT terdiri dari; Pemerintah, Masyarakat, Komunitas, Pihak Swasta, Media, dan Wisatawan.
“Kalau untuk saat ini pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan Taman Budaya ini ya ada Pemerintah, Masyarakat, Komunitas, Pihak Swasta, Media, dan Wisatawan.” Ungkap Pak Sanjoto saat diwawancarai di Perpustakaan TBJT, Surabaya, Selasa (19/11/2024).
Berikut Peran dari tiap Stakeholder yang ada di TBJT :
1. Pemerintah
TBJT berdiri di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DISBUDPAR) Jawa Timur, Tugas pokok dari pemerintah ini lebih berfokus pada pengembangan dan pelestarian kesenian Jawa Timur yang ada di TBJT (promosi, kebijakan, pendanaan, dan penunjang fasilitas)
2. Masyarakat
Masyarakat sekitar TBJT dan pengunjung dari berbagai wilayah juga dianggap penting dalam pengembangan TBJT ini. Mereka berkontribusi dalam Pelestarian dan Penjaga Tradisi Budaya serta partisipasi dalam kegiatan seni & budaya.
3. Komunitas
Seniman dan Komunitas juga terlibat dalam pembangunan UPT. Taman Budaya Jawa Timur. Mereka memberikan kontribusi berupa : Parisipasi dalam acara dan menyalurkan kreatifitas dan inovasi mereka di TBJT.
4. Pihak Swasta
TBJT dulunya pernah bekerja sama dengan pihak Tour&Travel ketika berada dibawah naungan Dinas Pendidikan. Sekitar tahun 2011 TBJT menjalin kerja sama dengan beberapa Tour&Travel di Surabaya. Namun semenjak TBJT berada di bawah naungan DISBUDPAR, kerja sama dengan pihak Tour&Travel tersebut dihentikan. Dan sekarang TBJT hanyan bekerja sama dengan Event Organizer (EO) dan Wedding Organizer (WO)
5. Media
Media berperan penting dalam pengembangan TBJT ini. Mereka memberikan kontribusi berupa; Mengunggah Artikel, Mengunggah Dokumentasi seputar TBJT, Mencetak majalah dan Calender of Event.
6. Wisatawan
Melalui interaksi langsung dengan berbagai program budaya, wisatawan turut berkontribusi dalam memperkenalkan kekayaan budaya Jawa Timur ke dunia luar.
Namun, walaupun memiliki Stakeholder yang lumayan banyak TBJT masih mengalami beberapa tantangan. Dari beberapa tantangan tersebut yang paling besar adalah Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM).
“Sampai sekarang Taman Budaya ini bisa dibilang masih kekurangan SDM dan itu jadi tantangan terbesar kami dalam proses mengembangkan tempat ini.” ujarnya.
Tercatat hingga saat ini terdapat kurang lebih 23 karyawan yang terdiri dari Pegawai Tetap (PT), Pegawai Tidak Tetap (PTT), Pamong Budaya, dan Outsourching.
TBJT hingga saat ini masih berupaya untuk mengatasi adanya tantangan tersebut dengan cara menyaring dan menarik orang-orang yang kompeten di bidang seni dan budaya untuk turut serta dalam pengelolaan dan pengembangan TBJT ini.
Dosen Pengampu : Garsione Agni Andrea, S.Pd., M.Sc.
Nama Anggota Kelompok:
– Fiola Oktafiana R. U. 23045010053
– Yanna Abelia Sari 23045010056
– Aisusya Nikci Yesi J. 23045010061
– Virda Anindya 23045010063
– Sabitha Nisa Azzahra 23045010085