5BERITA.COM, SIDOARJO — Program Kelompok Usaha Perempuan Mandiri (KURMA) yang digagas Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus memberikan manfaat nyata bagi perempuan penguasaha mikro di berbagai desa, termasuk Desa Bangah. Program ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi kreatif perempuan melalui bantuan modal usaha dan pendampingan agar usaha mereka dapat berkembang dan memiliki daya saing.
Program KURMA (Kelompok Usaha Perempuan Mandiri) di Desa Bangah, Sidoarjo merupakan bagian inisiatif Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk memberdayakan perempuan melalui bantuan modal usaha dan pelatihan. Melalui program ini, setiap anggota kelompok perempuan di desa Bangah akan menerima dana sebesar Rp 250.000. Dengan jumlah total 10 orang dalam satu kelompok, maka total dana yang diterima oleh satu kelompok adalah sebesar Rp 2.500.000 yang disalurkan lewat BPR setempat. Selain modal, mereka juga mendapat pendampingan berupa pelatihan manajemen usaha, digital marketing, pembuatan izin usaha (NIB), dan sosialisasi izin edar produk (PIRT dan halal).
Wiwik Rosanti selaku salah satu anggota program KURMA, menyampaikan bahwa awalnya Desa Bangah mengikuti lomba tingkat kecamatan dengan kategori RT Mandiri. Salah satu RT yang berpartisipasi dan meraih juara adalah RT 14 RW 02, yang dikenal dengan nama Asman Kelor. RT ini berhasil menjadi juara 1 dalam lomba RT Mandiri tingkat Kecamatan Gedangan pada tahun 2024 dengan produk unggulannya yang dikembangkan oleh warga setempat dalam bentuk perjamuan seperti sinom, kunyit asem, daun telang, daun cincau, dan berbagai ramuan dari daun kelor.
Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok Asman Kelor dalam program KURMA di Desa Bangah meliputi pengorganisasian dan pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Mereka mengelolah lahan kosong di sekitar rumah dan menanam berbagai tanaman obat serta belajar merawat dan membudidayakannya dengan menggunakan produk organik hasil olahan sendiri. Selain itu, kelompok ini juga melakukan pengolahan hasil tanaman TOGA menjadi produk olahan bernilai ekonomis, seperti jamu, makanan, dan minuman herbal sebagai tambahan pendapatan keluarga.
Kelompok Asman Kelor dalam program KURMA memasarkan produk olahan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dengan berbagai cara. Salah satunya adalah melalui partisipasi dalam bazar dan event-event perayaan yang diadakan ditempat umum, sehingga produk mereka bisa dikenal luas oleh masyarakat. Selain itu, mereka juga melakukan inovasi dalam pengemasan produk dan mengikuti pelatihan pemasaran digital untuk memperluas jangkauan pasar secara online. Dengan kombinasi pemasaran langsung di bazar dan pemasaran digital, Asman Kelor mampu mengoptimalkan potensi produk mereka dan memperluas pasar di luar lingkungan desa. Pendampingan dari pemerintah dan pelatihan yang diberikan juga menjadi kunci keberhasilan pemasaran produk mereka dalam program KURMA.
Oleh: Yesinia Octavia Rosalie