Mahasiswa KKNT UNDIP Hadirkan Peta Penentuan Shelter Pengungsian yang Aman dari Genangan Banjir

Muhammad Harits Nafis, mahasiswa Teknik Geodesi Universitas Diponegoro, bertujuan untuk membuat peta penentuan shelter pengungsian yang aman bagi warga Desa Tugu.

5BERITA.COM, DEMAK — Desa Tugu yang terletak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, merupakan salah satu wilayah di pesisir Jawa Tengah yang kerap kali mengalami bencana banjir rob.

Fenomena ini terjadi akibat kenaikan permukaan air laut yang diakibatkan oleh perubahan iklim global serta penurunan permukaan tanah di wilayah tersebut.

Dampaknya sangat signifikan bagi masyarakat setempat, mulai dari kerugian material hingga gangguan terhadap kegiatan sehari-hari.

Oleh karena itu, penentuan lokasi shelter pengungsian yang aman dan optimal sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana tersebut. Lokasi-lokasi yang dijadikan shelter yaitu masjid, lapangan, dan sekolah.

Kegiatan KKN yang dilakukan oleh Muhammad Harits Nafis, mahasiswa Teknik Geodesi Universitas Diponegoro, bertujuan untuk membuat peta penentuan shelter pengungsian yang aman bagi warga Desa Tugu. Peta yang dicetak dengan ukuran A3 ini kemudian diserahkan kepada perangkat Desa Tugu pada Minggu (17/11/2024).

Dari kegiatan KKN ini, dihasilkan peta rekomendasi lokasi shelter yang mencakup beberapa titik di Kecamatan Sayung yang memiliki risiko lebih rendah terhadap genangan air karena bangunan tersebut memiliki elevasi yang lebih tinggi dibanding tanah di sekitarnya atau karena tempat tersebut memang mempunyai fasilitas yang dapat menampung banyak orang.

Beberapa tempat yang dijadikan titik shelter, yaitu Masjid Ar-Roudhoh, Masjid Al-Ikhlas, SMKN 1 Sayung, Masjid Jami’ Baitul Mukmin, Lapangan Gelora Sayung, Lapangan RC Rajawali, dan Lapangan Bugangan.

Peta ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perangkat Desa Tugu dan instansi terkait dalam menyiapkan dan membangun fasilitas pengungsian yang aman.

Dengan adanya peta ini, proses evakuasi diharapkan menjadi lebih cepat dan efisien, sehingga keselamatan masyarakat dapat lebih terjamin.

Program KKN ini membuktikan pentingnya sinergi antara pendidikan tinggi dan kebutuhan masyarakat dalam menghadapi tantangan nyata.

Melalui upaya pemetaan yang dilakukan oleh Muhammad Harits Nafis, diharapkan Desa Tugu dapat memiliki kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi bencana banjir rob di masa mendatang. Peta ini tidak hanya berfungsi sebagai panduan teknis, tetapi juga sebagai bukti nyata kontribusi mahasiswa terhadap solusi permasalahan lingkungan dan kemanusiaan.

Editor: Nur Ardi, Tim 5Berita.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *