5BERITA.COM, SURAKARTA — Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan pola komunikasi masyarakat, kehadiran sebuah lembaga di platform digital bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Hal inilah yang melatarbelakangi inisiatif program kerja multidisiplin bertajuk “Mengenal PKPRI Lebih Dekat Melalui Media Sosial sebagai Inovasi Menuju Digitalisasi Koperasi”, yang digagas oleh Mahasiswa KKN-T Kelompok 3 Tim 153 Universitas Diponegoro.
Program ini bertujuan memperkenalkan Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Surakarta kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda, melalui media sosial berbasis video seperti TikTok dan YouTube. Minimnya kehadiran PKPRI di platform media sosial menjadi sorotan utama dalam penyusunan program ini.
Padahal, media sosial telah menjadi kanal utama penyampaian informasi bagi masyarakat digital saat ini. Ketiadaan konten edukatif dan informatif membuat banyak anggota potensial belum mengenal layanan, aktivitas, dan nilai-nilai koperasi secara menyeluruh.
Sebagai bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung transformasi koperasi menuju era digital, program ini menghadirkan serangkaian konten kreatif yang dipublikasikan secara rutin. Konten tersebut mencakup informasi menarik seputar sejarah PKPRI, struktur organisasi, kegiatan koperasi, hingga liputan berbagai event yang berlangsung di lingkungan PKPRI Surakarta. Seluruh materi dikemas secara ringan, visual, dan engaging agar mudah dipahami oleh semua kalangan, khususnya generasi muda.
“Melalui platform media sosial seperti TikTok dan YouTube, kami ingin menyampaikan bahwa koperasi bukan hanya soal simpan pinjam, tetapi juga bisa menjadi wadah yang inovatif, modern, dan terbuka terhadap perkembangan teknologi,” ungkap Rizky, salah satu mahasiswa KKN-T.

Tak hanya terbatas pada produksi konten digital, mahasiswa juga menginisiasi langkah nyata dalam meningkatkan citra online PKPRI melalui optimalisasi Google Maps. Mereka mengajak para pegawai dan masyarakat untuk memberikan ulasan positif atas layanan dan suasana lingkungan koperasi. Hasilnya, rating Google Maps PKPRI meningkat dari 3.7 menjadi 5 bintang, yang turut mendongkrak kepercayaan publik secara daring.
Lebih lanjut, sebagai bentuk evaluasi dan tindak lanjut dari proses digitalisasi ini, mahasiswa juga merancang pembuatan Google Form yang akan disebarkan kepada para pegawai, anggota, dan masyarakat. Survei ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dampak kehadiran PKPRI di media sosial dalam meningkatkan pemahaman dan keterlibatan publik terhadap koperasi. Pertanyaan dalam form mencakup persepsi terhadap konten digital, seberapa informatif dan menarik video yang disajikan, serta apakah masyarakat kini lebih memahami peran dan fungsi PKPRI.
Program ini tidak hanya bertujuan menghilangkan stigma bahwa koperasi adalah lembaga kuno, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan branding dan pemasaran koperasi. Dengan meningkatkan visibilitas PKPRI di dunia digital, diharapkan tercipta keterlibatan yang lebih besar dari masyarakat umum dan para anggota, serta menarik minat generasi muda untuk bergabung dan berkontribusi dalam gerakan koperasi.
Kegiatan ini disambut positif oleh para pegawai PKPRI dan masyarakat sekitar kantor, karena memberikan citra baru bagi koperasi dan memperluas jangkauan informasi ke ranah digital. Selain itu, inisiatif ini juga memperkuat komunikasi antara lembaga dan masyarakat, menjadikan koperasi semakin relevan di tengah dinamika zaman.
Harapannya, program ini dapat menjadi tonggak awal dari transformasi digital koperasi secara berkelanjutan, serta menginspirasi koperasi lain untuk mengikuti langkah serupa demi pertumbuhan dan keberlanjutan lembaga di masa depan.






