Audit Syariah sebagai Pilar Utama Keberlanjutan Bank Syariah

audit

5BERITA.COM, BOGOR — Secara umum, bank syariah adalah salah satu bagian dari sistem finansial Islam yang memiliki karakteristik unik untuk membedakannya dengan bank konvensional. Sementara tujuannya mirip dengan standar konsep bank konvensional, bank syariah memiliki asas beroperasinya yang jauh lebih luas selain profit, yaitu memajukan keadilan, transparansi, serta memenuhi syarat hukum agama Islam.

Dalam artian ini, audit syariah merupakan instrumen penting berperan dalam proses bersyarat untuk memastikan bahwa semua kegiatan perbankan yang sedang berlangsung sesuai dengan syarat yang seharusnya. Lagi pula, penciptaan audit syariah tidak hanya untuk keperluan pengawasan tetapi juga untuk memastikan bahwa bank syariah akan terbuat.

Bacaan Lainnya

Enumerator Audit syariah dapat, dengan demikian, dilihat sebagai bentuk manajemen diri lembaga finansial alih-alih instrumen eksternal. Seperti yang dapat dilihat, audit syariah dapat memainkan peran ganda tidak hanya sebagai alat pengawas, tetapi juga sebagai inti keberlangsungannya peran bank syariah, baik dari sisi kepercayaan umum maupun kesehatan operasional.

Pengertian Audit Syariah

Menurut Masudi, audit syariah adalah “ sebuah proses yang bersifat sistemats untuk menilai sejauhmana aktivitas dan produk bank syariah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, standar akuntansi syariah, dan fatwa-fatwa ”. Audit ini dilakukan secara periodik oleh auditor internal dan eksternal dan juga berdasarkan pada pengawasan langsung oleh Dewan Pengawas Syariah.

Peran Audit Syariah dalam Keberlanjutan Bank Syariah

Pentingnya Audit Syariah terhadap Keberlanjutan Bank Syariah:ulanjutan Bank Syariah Audit syariah dilakukan untuk memeriksa kepatuhan bank sebagai lembaga keuangan Islam dengan hukum Islam. Beberapa peran audit syariah terhadap bank syariah adalah sebagai berikut:

  1. Audit atas Kepatuhan atas Prinsip Syariah.

Audit syariah bertujuan untuk memeriksa produk, akad, dan transaksi bank agar tidak mengandung unsur riba, gharar, maysir, dan praktik lainnya yang dikenai larangan syariah. Peran audit ini untuk memastikan keabsahan operasional bank dalam pandangan hukum Islam.

  1. Audit atas Kredibilitas dan Kepercayaan Masyarakat.

Audit syariah yang bersifat transparan dan object dapat membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat pada bank berbasis syariah. Ini disebabkan oleh kepercayaan yang menjadi modal bagi perbankan syariah.

  1. Menguatkan Tata Kelola Perusahaan Islam

Audit syariah mendukung prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam Islam. Pengendalian internal yang kuat mendorong manajemen untuk menjalankan fungsi mereka secara profesional dan akuntabel.

  1. Memitigasi Risiko Syariah

Audit syariah mendeteksi dan mencegah potensi ketidaksesuaian dengan prinsip syariah sebelum terjadi. Hal ini penting bagi bank, tidak hanya untuk menghindari denda hukum dan kerusakan reputasi, tetapi juga untuk menjaga integritas kepatuhan syariahnya.

  1. Meningkatkan Efisiensi dan Kinerja

Audit yang dilakukan secara berkala membantu bank syariah dalam menilai sendiri operasinya, memastikan efisiensi dan kepatuhan terhadap prinsip syariah.

Proses Audit Syariah

  1. Perencanaan Audit: Auditor menyusun rencana audit dengan memperhatikan risiko syariah.
  2. Pengumpulan Data: Meliputi dokumentasi akad, laporan keuangan, SOP, dan wawancara.
  3. Evaluasi: Dilakukan terhadap kesesuaian produk, akad, dan praktik operasional dengan prinsip syariah dan fatwa DPS/DSN-MUI.
  4. Laporan Audit: Auditor menyusun laporan temuan dan rekomendasi untuk manajemen dan DPS.
  5. Tindak Lanjut: Manajemen bertanggung jawab untuk menindaklanjuti hasil audit sesuai arahan DPS.

Audit syariah bukan sekadar proses teknis, melainkan instrumen fundamental dalam menjaga kemurnian operasional dan integritas moral bank syariah. Ia berperan sebagai penjaga amanah, pelindung prinsip syariah, dan fondasi kepercayaan publik. Dengan proses audit yang profesional, transparan, dan berlandaskan nilai-nilai Islam, bank syariah dapat memastikan keberlanjutan jangka panjang di tengah dinamika industri keuangan.

Oleh karena itu, investasi pada sistem audit syariah yang kuat dan independen bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Hanya dengan demikian, bank syariah mampu menjadi lembaga yang tidak hanya unggul dalam kinerja finansial, tetapi juga menjadi teladan dalam etika dan spiritualitas ekonomi Islam.

Penulis: Intan Ayu Muzakir, Mahasiswa Universitas Tazkia

Editor: Nur Ardi, Tim 5Berita.com

Pos terkait