Mahasiswa UPNVJT Gelar Pengabdian Moderasi Beragama: Menyatukan Keberagaman, Merawat Kebinekaan

Mahasiswa UPNVJT Gelar Pengabdian Moderasi Beragama: Menyatukan Keberagaman, Merawat Kebinekaan
Foto saat pemaparan materi oleh mahasiswi UPNVJT. Sumber : Dokumentasi pribadi anggota kelompok 6.

5BERITA.COM, Surabaya — Sejumlah mahasiswa dari Universitas Pembangunan Veteran Jawa timur Fakultas Ilmu Sosial dan Politik menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Moderasi Beragama sebagai Pilar Keharmonisan Sosial”. Kegiatan yang berlangsung di Cafe Complex ini bertujuan memperkuat nilai-nilai toleransi, dialog antar umat, serta semangat hidup berdampingan dalam keberagaman.

Kegiatan ini diinisiasi oleh kelas agama G721, dan melibatkan puluhan mahasiswa lintas angkatan sebagai bagian dari implementasi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau pengabdian tematik. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa melakukan serangkaian agenda seperti diskusi publik, workshop kebangsaan, pertunjukan budaya lintas agama, hingga pelatihan kepemudaan berbasis toleransi.

Bacaan Lainnya

“Kami ingin masyarakat, terutama generasi muda, menyadari pentingnya sikap moderat dalam beragama, tidak ekstrem ke kiri atau ke kanan,” ujar Muhammad Rozin, koordinator mahasiswa pengabdian.

Tak hanya mahasiswa, kegiatan ini juga melibatkan tokoh agama, perangkat desa, pemuda lintas iman, serta komunitas lokal. Mereka menyambut hangat kegiatan yang dinilai memberi ruang dialog terbuka dan menyejukkan di tengah potensi fragmentasi sosial akibat perbedaan pandangan keagamaan.

Salah satunya yaitu Pemaparan materi yang dilakukan oleh anggota mahasiswa dan mahasiswi UPNVJT kepada anggota Karang Taruna Banjarpoh di cafe complex pada sabtu (13/12/2025). Pemaparan materi ini dilakukan guna meningkatkan toleransi beragama pemuda di daerah tersebut. Dalam pelaksanaannya kegiatan pengabdian ini didatangi oleh 7 anggota Karang Taruna Banjarpoh.

Menurut Dr. Fazlur Rahman, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kampus dalam mendukung program strategis nasional dalam memperkuat moderasi beragama yang inklusif, toleran, dan cinta damai.

“Moderasi bukan berarti netral tanpa sikap, melainkan sikap adil dan proporsional dalam beragama. Pengabdian ini adalah praktik nyata dari nilai-nilai akademik yang berdampak sosial,” tegasnya.

Kegiatan ditutup dengan deklarasi damai oleh seluruh peserta lintas agama dan pemuda setempat sebagai simbol komitmen bersama menjaga persatuan. Para mahasiswa berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi inspirasi dan direplikasi di wilayah-wilayah lain di Indonesia

Editor: Nur Ardi, Tim 5Berita.com

Pos terkait