Gelar Kampanye CHILL, Mahasiswa UDINUS Dorong Budaya Main Game Positif bagi Remaja

Gelar Kampanye CHILL, Mahasiswa UDINUS Dorong Budaya Main Game Positif bagi Remaja
Foto bersama antara mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) dengan siswa-siswi kelas XI SMA Nusaputera Semarang setelah sukses melaksanakan kampanye literasi digital bertajuk “CHILL: Chat Happy In Game, Less Lebay”.

5BERITA.COM, Semarangmahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) menyelenggarakan kampanye literasi digital bertajuk “CHILL: Chat Happy In Game, Less Lebay” di SMA Nusaputera, Semarang, pada Kamis (18/12/2025). Kegiatan ini mengangkat isu penggunaan bahasa toxic yang kerap muncul dalam dunia game online, khususnya pada permainan Mobile Legends, serta mengedukasi siswa untuk membangun komunikasi yang lebih positif saat bermain game.

Kampanye ini dilatarbelakangi oleh maraknya penggunaan bahasa kasar, provokatif, dan merendahkan yang kerap dianggap wajar dalam interaksi game online. Berbagai survei global menunjukkan bahwa lebih dari separuh pemain game online pernah mengalami atau menyaksikan perilaku toxic, baik dalam bentuk hinaan verbal, ujaran kebencian, maupun komunikasi yang merendahkan rekan satu tim. Fenomena ini dinilai berdampak pada kesehatan mental pemain, kualitas kerja sama tim, serta membentuk pola komunikasi negatif di ruang digital, khususnya di kalangan remaja.

Bacaan Lainnya

Melalui kampanye CHILL, mahasiswa Ilmu Komunikasi UDINUS berupaya meningkatkan kesadaran siswa mengenai pentingnya etika komunikasi digital dengan pendekatan edukatif yang relevan dengan keseharian generasi muda. Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi siswa agar mampu mengontrol emosi, mengurangi penggunaan bahasa toxic, serta mendorong terciptanya budaya bermain game yang lebih sportif, saling menghargai, dan positif.

Kegiatan yang berlangsung pukul 08.00 – 11.00 WIB ini diikuti oleh 44 siswa kelas XI SMA Nusaputera. Rangkaian acara diawali dengan sesi edukasi dan pemaparan materi mengenai literasi digital dan fenomena toxic language dalam game online. Materi disampaikan oleh Astini Kumalasari, SE., M.I.Kom, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro, yang membahas etika komunikasi digital serta dampak bahasa toxic terhadap perilaku komunikasi remaja.

Selain itu, siswa juga mendapatkan pemaparan dari Yustinus Yoseano Angga K.H, S.I.Kom, seorang praktisi yang berpengalaman langsung di dunia esports dan leader di komunitas E-Sport. Dalam sesi ini, peserta diajak memahami realitas komunikasi dalam ekosistem game kompetitif serta pentingnya kerja sama tim dan komunikasi yang sehat untuk mencapai kemenangan.

Sebagai bentuk penerapan materi, kampanye ini dilengkapi dengan sesi simulasi bermain Mobile Legends. Melalui sesi praktik ini, siswa diajak untuk menerapkan langsung nilai-nilai komunikasi positif yang telah dipelajari, sekaligus melatih kemampuan mengendalikan emosi dan menghindari bahasa toxic saat bermain secara tim.

Kepala SMA Nusaputera Nining Tri Palupi, S.Pd., M.Pd turut menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan kampanye ini. Ia berharap kegiatan edukasi tersebut dapat memberikan dampak positif bagi siswa dalam berkomunikasi di ruang digital. “Harapannya dengan adanya edukasi ini siswa menjadi tahu etika berkomunikasi dalam game itu seperti apa dan mereka dapat memanfaatkan ilmu tersebut dalam berkomunikasi di dunia game. Dengan begitu, komunikasi negatif dapat semakin dikikis dan masyarakat dapat melihat bahwa game tidak hanya membawa dampak negatif, tetapi juga memiliki banyak sisi positif,” ujarnya.

Melalui kampanye “Stop Toxic, Start Kindness”, mahasiswa Ilmu Komunikasi UDINUS berharap kegiatan ini dapat menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan literasi digital di kalangan pelajar. Ke depannya, kampanye CHILL diharapkan dapat terus dikembangkan dan menjangkau lebih banyak siswa sebagai langkah preventif dalam membangun budaya komunikasi digital yang sehat dan bertanggung jawab.

Editor: Nur Ardi, Tim 5Berita.com

Pos terkait